Pada hari senin yang lalu, dosen menyuruh kami untuk melakukan pameran mengenai software proses dan saya yang tidak ikut pelajaran pada hari jumat hanya dijelaskan oleh teman-teman tentang 1. Waterfall Model2. Prototyping Model3. RAD (Rapid Application Development)4. Incremental Model5. Spiral Model
Mula-mula saya akan menjelaskan tentang:1. Waterfall Model Waterfall Model adalah model pengembangan yang dilakukan secara berurutan dan setelah sampai pada tahap sesuatu, tidak bisa naik ke tahap diatasnya.Kelebihannya yaitu :
- Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
- Cocok untuk system software berskala besar.
- Cocok untuk system software yang bersifat generic.
- Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan :
- Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
- Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
- Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan.
2. Prototyping Model
Prototyping Model adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997).
Kelebihan :
- Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
- Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
- Untuk digunakan secara standalone.
- Digunakan untuk memperluas SDLC.
- Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi
Kekurangan :
- Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
- Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
- Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
- Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
- Protype terlalu cepat selesai.
3. RAD
RAD adalah model pengembangan software yang merupakan pengembangan dari waterfall model. (mirip tapi lebih efektif). Hehe..
Kelebihan :
- RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
- Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kelemahan :
- Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala besar.
- Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
- Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesssan, bahkan keduanya bisa tergabung dalam 1 tim
- Kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus.
4. Incremental Model
Incremental Model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap.
Kelebihan :
- Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
- Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
- Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.
Kekurangan :
- Tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
- Setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpa
Menurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini.
- Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut
5. Spiral Model
Spiral Model adalah model proses software yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol.
Kelebihan :
- ditekankan pada pencairan alternatif, dan pemaksaan penggunaan kembali Software yang telah ada
- Analisa resiko
- Adanya prototype memudahkan komunikasi dengan konsumen
Kekurangan :
- Biasanya pihak pengembang dan perusahaan berada pada satu pihak yang sama
- Tahapan analisa resiko sewaktu-waktu dapat membatalkan proses rekayasa, jika pihak pengembang adalah pihak di luar perusahaan, maka timbulah masalah hukum
sekian posting dari penulis, jika ada kata yang salah mohon dimaklumi karena penulis juga masih belajar nih.. (hehe..))